Profil

Teknik Geofisika Universitas Lampung

Latar Belakang

Setelah KBK Geofisika berjalan kurang lebih selama 8 tahun di Jurusan Fisika maka pada bulan Maret 2007 melalui Surat Keputusan (S.K) Dirjen Dikti no. 317/D/T/2007 status KBK Geofisika berubah menjadi Program Studi Geofisika. Dan pada 1 Juni 2009  melalui Surat Keputusan Rektor (S.K) Rektor no. 128/H26/DT/2009 status Program Studi Geofisika berubah menjadi Program Studi Teknik Geofisika dibawah naungan Fakultas Teknik.

Geofisika sangat berperan penting bagi kehidupan manusia di muka bumi, terutama untuk mencapai tingkat kesejahteraan, kenyamanan, dan keamanan. Tanpa Ilmu dan teknologi Geofisika mustahil dapat ditemukan sumberdaya energi (minyak, gas, batubara, panasbumi) dalam jumlah besar yang siap untuk mensuplai kebutuhan sektor Industri, transportasi, dan rumah tangga. Karena semua sumberdaya tersebut terletak jauh di bawah permukaan bumi dan hanya dapat dideteksi keberadaannya dengan metode geofisika. Semua bidang saat ini sangat tergantung pada ketersediaan sumberdaya energi dalam jumlah yang cukup. Betapapun tingginya suatu produk teknologi tidak akan berarti apa-apa bila tidak didukung dengan keberadaan energi (pesawat terbang supersonik, kereta api supercepat, komputer terra, dan sebagainya). Karena produk teknologi tersebut tidak dapat difungsikan samasekali. Untuk memenuhi kebutuhan energi tersebut hanya dapat dilakukan melalui survei geologi dan geofisika (seismic, gravity, magnetic, well logging) terpadu secara berkesinambungan. 

Indonesia sebagai wilayah yang memiliki 128 cekungan minyak dan gas yang tersebar dari Sabang sampai Merauke, hingga kini baru berhasil mengeksplorasi dan memproduksi migas dari 15 cekungan migas saja. Sedangkan 113 cekungan migas yang lainnya masih menunggu untuk dieksplorasi lebih lanjut oleh para ahli Geofisika dan Geologi. Di sini terbukti bahwa tenaga ahli bidang geofisika masih sangat diperlukan perannya. Demikian juga dalam rangka memenuhi kebutuhan bahan galian Industri seperti bijih besi, tembaga, timah, aluminium, nikel, mangan, perak, emas, zeolit, bentonit, pasir kuarsa, dan lain-lain, peran ilmu geofisika sangat dominan (metode geomagnet, gravitasi, geolistrik, elektromagnetik) disamping ilmu geologi. 

Propinsi Lampung sebagai daerah yang mempunyai cekungan minyak dan gas serta berbagai deposit bijih logam mulia dan bahan galian industri sangat perlu untuk dieksplorasi lebih lanjut agar diketahui potensi sumber kekayaan alamnya, sehingga pada gilirannya akan dapat menarik investor dalam dan luar negeri untuk menanamkan sahamnya di negara kita.

Dalam bidang pertanian dan perkebunan untuk mengairi persawahan dan perkebunan saat ini tidak bisa lagi dengan hanya mengandalkan potensi air sungai atau air hujan semata, karena pemakaian air semakin hari semakin banyak dan beragam, sehingga harus mencari alternatif lain, yaitu air tanah. Untuk mencari reservoar air tanah (ground water aquifer) yang besar tersebut mutlak perlu peran ilmu geofisika (metode geolistrik, seismic refraksi).

Pembangunan gedung, jembatan, dan jalan raya yang kokoh dan kuat perlu informasi tentang struktur tanah/ batuan bawah permukaan. Apakah kondisi lapisan tanah/ batuan stabil atau labil, terdapat patahan atau tidak, dan bagaimana pola penyebaran serta ketebalannya. Untuk mendapatkan semua informasi itu perlu diterapkan metode seismic refraksi dangkal atau georadar, geolistrik tahanan jenis 2 - Dimensi dan 3 - Dimensi.

Tanpa peran geofisika dan geofisikawan bangsa Indonesia yang hidup di daerah rawan bencana geologi tidak dapat menyiapkan mitigasi bencana alam gempabumi, gunungapi, tanah longsor, tsunami, dan sebagainya secara matang dan cermat. Untuk mendukung usaha kita dalam mitigasi bencana diperlukan pengetahuan sifat-sifat fisis bumi yang berperan dalam terjadinya bencana alam tersebut. Dengan melakukan pengukuran sifat-sifat fisis bumi di lapangan dan di laboratorium dan didukung dengan konsep-konsep geofisika dan geologi yang cukup kita dapat melakukan analisis permasalahan seputar bencana tersebut.
Dalam pengelolaan dan pelestarian lingkungan hidup yang aman dan sehat geofisika juga diperlukan kontribusinya, sebagai contoh pada saat terjadi isu pencemaran lingkungan di teluk Buyat Sulawesi Utara oleh PT Newmont atau di sepanjang daerah aliran sungai (DAS) dan pantai di Papua oleh PT Freeport Indonesia beberapa tahun silam. Dengan bantuan metode georadar atau geolistrik akan diketahui kualitas air yang telah tercemar limbah logam berat atau tidak.

Permasalahan kebumian sangat beragam dan kompleks, karena cakupannya sangat luas. Sehingga dengan demikian di Indonesia belum banyak tenaga ahli kebumian, khususnya ahli geofisika. Untuk mengisi kekurangan tersebut Universitas Lampung berusaha membantu menghasilkan ahli-ahli geofisika yang mumpuni secara teori maupun praktek dan siap terjun untuk mengisi pembangunan nasional. Selain itu agar kita tidak terlalu tergantung terhadap negara lain yang notabene akan merugikan Indonesia.

Dalam rangka pembangunan daerah dan pembangunan nasional, Universitas diharapkan mampu menyiapkan sumberdaya manusia (SDM) yang berkualitas yang sesuai bidang yang digelutinya. Untuk mewujudkan maksud tersebut antara lain dapat dilakukan dengan cara mengembangkan Jurusan baru yang bersifat strategis dan mendesak, yaitu Jurusan yang menghasilkan tenaga profesional yang menguasai keahlian geofisika untuk mendukung pembangunan nasional dan berorientasi pada kebutuhan pasar tenaga kerja. Salah satu Jurusan yang strategis dan urgen tersebut adalah Jurusan Teknik Geofisika. Oleh karena itu pembentukan Jurusan Teknik Geofisika tidak hanya dipandang sebagai satu usaha untuk mengaktualkan relevansi Universitas Lampung, tetapi terutama sebagai upaya untuk mewujudkan skenario besar meningkatkan daya saing bangsa, seperti yang diamanatkan dalam Basic Framework for Higher Education Development KPPTJP IV 2003-2010 (HELTS 2003-2010) Dirjen Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional (2003).

Potensi Sumberdaya Jurusan Teknik Geofisika Universitas Lampung
Sumberdaya Teknik Geofisika di Universitas Lampung meliputi sumber daya manusia dan sarana-prasarana seperti fasilitas gedung laboratorium dan berbagai peralatan laboratorium yang ada di dalamnya, serta gedung/ ruang perpustakaan beserta berbagai koleksi buku bidang Geofisika di dalamnya. Bila dilihat dari sumberdaya manusia yang ada di Universitas Lampung yang memiliki keterkaitan dengan disiplin ilmu kebumian khususnya geofisika, akan terlihat tersebar di berbagai Jurusan, jurusan dan fakultas seperti di Jurusan Fisika, Jurusan Kimia, Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Di Fakultas Teknik terdapat pada Jurusan Teknik Geofisika dan Teknik Geodesi. Sumberdaya manusia dari berbagai Jurusan, jurusan dan fakultas tersebut sebagian besar telah menyelesaikan pendidikan master (S-2) dan lainnya bergelar doktor (S-3) dari perguruan di dalam dan luar negeri, dan sejak 15 Februari 2010 sudah ada satu orang yang menjadi Guru Besar di Jurusan Teknik Geofisika, sehingga dari segi keilmuan boleh dikatakan cukup memadahi. Sedangkan dari segi jumlah juga cukup banyak dan beragam. Pada Jurusan Teknik Geofisika paling banyak (10 orang). Bila dilihat dari segi sumberdaya manusianya Unila memiliki stock ahli geofisika yang cukup banyak dan beragam keahliannya. Ini menjadi indikator awal yang positif bagi terselenggaranya proses pendidikan teknik geofisika di Universitas Lampung. Dari sisi keilmuan para peserta didik akan mendapatkan kualitas keilmuan yang tidak diragukan lagi. Fasilitas Laboratorium juga tidak hanya terdapat di Jurusan Teknik Geofisika, tapi juga ada di Jurusan Kimia FMIPA dan Jurusan Teknik Geodesi ada pada Fakultas Teknik Unila.

Potensi Sumberdaya Teknik Geofisika 
Sumberdaya manusia dan sarana-prasarana yang dikelola dan dikembangkan di  Jurusan Teknik Geofisika mencakup bidang Eksplorasi Sumber Daya Alam, Mitigasi Bencana Geologi, Geoteknik, dan bidang Lingkungan. Proses belajar-mengajar di Jurusan Teknik Geofisika didukung oleh Laboratorium Eksplorasi Sumberdaya Alam, Laboratorium Geofisika Teknik dan Lingkungan, Laboratorium Pemodelan dan Pemrosesan Data, dan Laboratorium Geologi dan Mitigasi Bencana Geologi. Sedangkan setiap Laboratorium Teknik Geofisika sendiri terdiri atas 4 ruang, yaitu satu ruang untuk asisten, satu ruang untuk pengolahan data, satu ruang untuk penyimpanan alat-alat laboratorium, dan satu ruang untuk demo koleksi benda-benda geologi seperti batu-batuan dan fosil kayu. Adapun alat-alat praktikum yang dimiliki sangat terbatas, diantarnya adalah : Resistivitimeter merk Naniura untuk mengukur tahanan jenis listrik batuan, sonic viewer untuk mengetahui cepat rambat gelombang P dan gelombang S yang melalui sampel batuan, gergaji batuan, bor batuan, porositymeter untuk mengukur prosentase pori-pori batuan, self potential untuk mengukur potensial diri suatu batuan,  permeabelitymeter untuk mengukur tingkat kelolosan fluida batuan dan lain-lain serta seperangkat komputer untuk mengolah dan menganalisis data geofisika.

Sedangkan untuk pengembangan staf pengajar, Jurusan Teknik Geofisika membagi para staf pengajar ke dalam 4 Kelompok Bidang Keahlian (peer group). Peer group tersebut adalah Bidang Eksplorasi Sumber Daya Alam, Bidang Mitigasi Bencana Geologi, Bidang Geoteknik, dan Bidang Lingkungan. Dengan adanya keempat peer group tersebut, maka seperti pada kedua bidang yang lain, kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat bidang Geofisika harus dapat berjalan di Fakultas Teknik Unila.